Senin, 08 Agustus 2011

Wajah yang hilang


Ada sebuah kerajaan bernama kerajaan Twin. Kerajaan itu adalah kerajaan yang unik karena penduduknya yang selalu kembar dua. Bahkan tak ada yang tak kembar. Termasuk raja mereka. Bagi mereka, jika ada penduduk yang tak kembar, maka orang itu dianggap terkutuk dan bukan penduduk kerajaan itu. Orang yang terlahir seperti itu harus dibuang dari kerajaan mereka.
Suatu hari, permaisuri kerajaan Twin akan melahirkan. Tabib istanan membantu kelahirannya. Setelah kelahiran sang bayi, permaisuri berteriak histeris. Raja pun masuk kedalam untuk memastikan keadaan permaisuri.
“ Ada apa istriku? Mengapa kau berteriak? Apa yang terjadi?” tanya raja pada permaisuri.
“ Anak kita terkutuk suamiku. Dia tidak kembar. Tak ada bayi lagi didalam tubuhku. Hanya ada seorang bayi saja.” Kata permaisuri sambil menunjukkan bayi laki-laki yang dibawa tabib. Raja benar-benar tak percaya. Karena itu, dia harus membuang bayi laki-laki itu. Bayi itu dibuang di pinggir danau yang terdapat ditengah hutan.
Bayi itu terus menangis semalaman. Pagi harinya, dia ditemukan oleh seorang putri kerajaan Melodi. Putri itu membawa bayi itu ke istana. Dia memberi nama pada bayi itu dengan nama Neptune yang berarti Dewa Air. Putri sangat sayang pada Neptune hingga Neptune dewasa. Suatu hari, Neptune ingin bermain keluar istana sendirian. Putri mengizinkan Neptune pergi.
Ketika di alun-alun kota, dia melihat seorang pria yang mengenakan topeng sedang duduk dipinggir air mancur sambil memainkan biola. Pria itu mengenakan topeng sehingga Neptune tak dapat melihat wajahnya. Neptune juga memakai topeng. Neptune menghampiri pria itu.
“ Hai, sedang apa kau berada disini?” sapa Neptune membuat orang itu kaget.
” Aku sedang mengisi waktu luang saja.” Kata pria itu menghentikan permainannya.
” Kau sangat bagus memainkan biola itu.” Kata Neptune memuji pria itu.
” Terima kasih. Ngomong-ngomong kita belum berkenalan, namamu siapa? Kalau namaku Sedna.” Kata Sedna bersalaman.
” Namaku Neptune, salam kenal. Oh ya siapa keluargamu?” tanya Neptune.
” Keluargaku adalah seorang guru musik. Mereka sangat baik padaku karena mereka mau merawatku.” Kata Sedna.
“ Kau bukan anak kandung mereka?” tanya Neptune.
” Bukan, aku dipungut dari hutan. Meskipun aku bukan anak kandung mereka, mereka sangat menyayangiku.” Kata Sedna. Sinar matanya seperti benar-benar bangga pada orang tuanya.
” Kalau begitu kita bernasib sama. Aku juga bukan anak kandung. Aku dipungut dipinggir danau. Tapi, ibuku tetap sayang padaku. Suami ibuku telah meninggal sebelum aku ditemukan.” Kata Neptune. Sinar mata Neptune sama seperti Sedna.
“ oh ya, mengapa kau memakai topeng?” tanya Sedna.
” Ya, kata ibuku agar aku tak ketahuan saja. Tapi, aku tak tahu makusd ibu. Ya sudah aku pakai saja. Kalau kau?” Neptune balik bertanya.
” Kalau aku karena aku tak mau ada orang yang melihat wajahku.” Kata Sedna.
” Mengapa kau tak mau ada yang melihat wajahmu?” tanya Neptune.                                                        
“ Karena orangtuaku tak mau kalau orang lain tahu bahwa aku bukan anak kandung mereka. Hanya kau saja yang tahu bahwa aku bukan anak kandung mereka. Tapi, tolong jangan bilang siapapun. Kumohon!” pinta Sedna.
” Tenang saja. Aku tak akan mengatakannya pada siapapun. Hari sudah mulai gelap. Kalau begitu aku pulang dulu.” Kata Neptune.
” Sampai ketemu besok disini ya.” Sedna melambaikan tanganya kepada Neptune.
Sesampai di istana, Neptune sangat senang karena dia mempunyai seorang teman. Hanya saja, Neptune tetp saja menggunakan topengnya jika bertemu dengan Sedna. Sedan juga begitu, dia tetap menggunakan topeng.
Neptune dan Sedna sangat senang bernyanyi dan bermain biola di alun-alun kota. Di alun-alun kota, banyak orang yang menonton aksi mereka dan memberi mereka uang. Mereka sangat senang sekali karena mereka mendapatkan uang dari hasil kerja keras sendiri dan mereka dikenal sebagai vionis bertopeng.
Mereka juga banyak diundang oleh beberapa tempat hiburan untuk bermain disana. Meskipun sangat melelahkan dan membuat Neptune jarang berada di istana dan Sedna jarang berada di rumah, mereka tetap senang.
Ketika mereka sedang bermain di alun-alun, raja dari kerajaan Twin sedang jalan-jalan di alun-alun. Raja Twin sangat tertarik dengan permainan mereka. Setelah permainan seleai dan kerumunan bubar, raja Twin menghampiri mereka.
“ Apakah kalian hanya bermain disini saja?” tanya Raja.
” Oh, kami tak bermain disini saja. Biasanya kami disewa di tempat hiburan atau di istana.” Jawab Neptune.
” Kalau begitu apa kalian bisa bermain di Istanaku?” tanya Raja.
” Tentu saja kami bisa.” Jawab mereka serempak.
” Kalau begitu besok kalian ikut aku ke Istanaku. Istanaku berada di kerajaan Twin.” Kata Raja.
” Baiklah. Kami besok akan bertemu dengan anda disini pukul 8 pagi.” Kata Sedna. Setelah itu mereka pulang.
“ Aku tak menyangka, hari ini kita diundang ke kerajaan tetangga. Oh ya Neptune, bukankah di kerajaan Twin itu semuanya kembar?” tanya Sedna.
” Iya. Kalau aku dengar dari Orang-orang, mereka itu semua kembar. Bahkan kata mereka kalau di kerajaan mereka ada yang tidak kembar, maka mereka harus membuang bayi itu.” Kata Neptune.
“ tunggu dulu. Bukankah pemisah Negara kita adalah hutan. Jangan-jangan kita berasal dari Negara itu juga.” Kata Sedna.
” Mana mungkin. Aku kan’ dibuang di pinggir danau. Kalau kau di tengah hutan. Kalau kau masih ada kemungkinan dari sana. Kalau aku kan’ mana mungkin.” Kata Neptune tak percaya.
“ bukankah ditengah hutan ada danau? Mungkin saja kau berasal dari sana. Coba kau tanyakan saja pada ibumu di danau mana dia menemukanmu.” Saran Sedna.
” Benar juga perkataanmu. Kalau kita benar-benar dari sana, berarti kita memang tak mempunyai saudara kembar. Maka dari itu mereka membuang kita.” Kata Neptune.
” Sudahlah. Lebih baik kita harus segera pulang untk persiapan besok.” Kata Sedna.                              
Sesampai dirumah,” Ibu, aku mendapatkan kabar bagus bu..” sedna memanggil ibunya.
” Berita apa nak?” tanya ibunya sambil membawakan teh untuk Sedna.
” Besok, aku akan bermain di istana kerajaan Twin.” Kata Sedna dengan senang.
“ benarkah, kalau begitu kau harus memberikan yang terbaik besok agar Negara kita terkenal karena permainanmu dengan temanmu itu.” Kata ibunya member dukungan.
” Pasti. Doakan aku agar sukses ya bu.” Pinta Sedna kepada ibunya.
” Ibu akan selalu mendoakanmu. Jam berapa besok kau akan kesana?” tanya ibu.
” Besok jam 8 pagi. Kalau begitu aku akan bersiap-siap untuk besok.” Kata Sedna bergegas ke kamarnya. Setelah makan malam, sedna pun tidur.
Sementara di istana,” ibu, hari ini aku diundang ke kerajaan Twin. Besok pagi jam 8. Apakah ibu menyutujuinya?” tanya Npetune.
” Tentu saja anakku. Kau pasti sangat senang karena kau bisa melihat kerajaan tetangga dan kau juga bisa membuat kerajaan kita semakin terkenal. Ibu akan selalu mendukungmu.” Kata Putri. Dia terlihat sangat bangga kepada anaknya.
” Kalau begitu aku akan bersiap-siap dahulu untuk besok.” Kata Neptune meninggalkan ruang makan. dikamar, Neptune berteriak kegirangan.
Tepat pukul 8 pagi, mereka telah berkumpul di alun-alun dan bertemu dengan raja serta pengawalnya.” Apakah kalian sudah siap?” tanya Raja.
” Tentu saja. Kami akan menaiki kuda yang kami bawa.” Kata mereka serempak.
” Kalian ini selalu kompak. Apakah kalian bersaudara?” tanya raja.
” Bukan. Kami hanya teman saja.” Kata mereka serempak.
” Kalian ini lucu sekali. Kalau di Negaraku, semua rakyatku selalu serempak dengan kembarannya.” Kata Raja. Mereka pun berangkat.
Sesampai di istana,” kalian akan bermain nanti malam karena pestanya akan dirayakan nanti malam. Lebih baik kalian melakukan persiapan di kamar yang telah aku siapkan. Daynagku akan mengantarkan kalian.” Kata Raja. Para dayang mengantarkan mereka. Ketika mereka memasuki kamar itu.
“ wah, sangat besar sekali kamar ini. Seperti lapangan saja.” Kata mereka serempak.
Neptune juga prtama kali melihat kamar sebesar itu. Kamar di istananya saja tak sebesar itu. Mereka semua loncat ke kasur yang sangat empuk. Mereka berlatih bersama. Mereka sangat bagus ketika memainkannya.
Ketika permaisuri sedang melewati kamar mereka, permaisuri mendengar nada yang sangat bagus itu. Dia mengintip ke kamar. Itu. Dia melihat Neptune dan Sedna yang mengenakan topeng. Entah mengapa permaisuri merasakan bahwa dia sangat mengenal kedua anak itu. Permaisuri meninggalkan kamar itu.
Pada malam harinya, Neptune dan Sedna sudah bersiap. Mereka sedikit gugup karena yang melihatnya para bangsawan yang sangat banyak daripada di Negara mereka. Yang membuat banyak adalah karena mereka kembar. Rasanya seperti melihat dua patung sama bentuknya. Mereka pun memainkan biolanya.
Ketika mereka memainkannya, suaranya sangat merdu dan lembut. Permaisuri merasa dia mengenal kedua anak itu. Tapi, dia berusaha melupakan perasaannya. Semua orang berdansa mengikuti irama. Mereka berdua sangat senang memainkannya. Hingga pesta selesai. Ketika semua orang akan pulang, tiba-tiba saja ada 2 orang yang mengajukan pertanyaan kepada Neptune dan Sedna.
“ Maaf, apakah kami boleh bertanya kepada kalian berdua. Mengapa kalian mengenakan topeng?” tanyanya.
“ Maaf, kami tak bisa menjawabnya.” Jawab Neptune.
“ Kalau begitu tak ada alasannya kalian mengenakan topeng. Sekarang juga kalian harus membuka topeng kalian.” Kata orang itu.
“ Kalian tak berhak mengatur kami.” Kata mereka serempak.
“ kami punya alasan kuat mengapa kami meminta kalian membuka topeng kalian.” Kata mereka serempak.
” Apa alasan kalian?” tanya Sedna.
 “ Mungkin saja ini masih ada kaitannya dengan bayi permaisuri yang dibuang.” Kata mereka dengan tegas.
” Kalau begitu, sekarang juga kalian harus membuka topeng kalian.” Kata mereka dengan tegas.
Sedna dan Neptune dengan perlahan membuka topeng mereka. Ketika topeng mereka terbuka, semua orang kaget. Sedna dan Neptune saling berpandangan. Mereka tak percaya ternyata mereka berdua kembar.
“ kau lahir dimana nak?” tanya permaisuri pada mereka berdua.
” aku tak tahu. Karena aku dibuang di pinggir danau.” Kata Neptune.
” Kalau aku dibuang ditengah hutan.” Kata Sedna. Tabib istana dan perdana menteri tak percaya bahwa itu adalah bayi permaisuri.
” Apa maksudnya ini? Aku hanya membuang bayiku dipinggir danau. Mengapa ada bayi lain? Bukankah kau mengatakan bahwa bayiku hanya satu?” tanya Permaisuri kepada tabib istana.
“ wajar saja bayi permaisuri hanya satu. Karena bayi yang satu lagi telah mereka buang. Perdanan menteri berniat untuk menjadi raja. Karena jika raja dan ratu membuang bayinya, maka raja dan ratu tak mempunyai keturunan. Jika raja dan ratu tak mempunyai keturunan, maka penerus raja adalah perdana menteri dan tabib istana akan diberi sebagian kekayaannya.” Kata mereka serempak.
“ apakah itu benar tabib, perdana menteri?” tanya ratu.
” Ya ratu.” Jawab mereka lemas dan ketakutan.
” Kalian ceritakan apa yang kalian lakukan kepada bayiku yang satunya!” pinta ratu.
” Begini, waktu ratu melahirkan, bayi yang pertama telah lahir. Setelah itu aku menyerahkannya pada perdana menteri yang berada disebelahku. Perdana menteri membungkus bayi itu dibalik jubahnya yang panjang. Setelah itu lahir bayi yang kedua. Aku berikan bayi itu pada ratu. Perdana menteri segera membuang bayi itu ditengah hutan. Setelah itu raja dan ratu membuang bayi itu dipinggir danau.” Tutur tabib.
“ karena kalian telah menipu kami dan telah membuang kedua bayi kami, maka kau akan dipenjara seumur hidup.” Kata raja. Mereka diseret ke penjara. Sementara Sedna dan Neptune masih tak percaya dengan yang mereka alami. Mereka juga masih belum mengerti apa yang mereka maksud. Neptune dan Sedna hanya diam saja.                                                                                                                                                                                                                                                     
“ anakku. Karena kalian telah kembali, tinggallah dengan kami disini.” pinta ratu. Kata-kata ratu membuat mereka akhirnya mengerti.
” Maaf, bu. Aku tak bisa meninggalkan orang tuaku yang telah mengasuhku sejak aku kecil.” Kata mereka serempak.
“ mengapa kalian lebih memilih orang tua yang bukan orang tua kandung kalian?” tanya Ratu.
” Karena mereka merawat kami dengan tulus dan baik.” Kata mereka serempak.
 ” Ibu juga bisa seperti itu. Bahkan orang tua tiri selalu menyakiti anaknya.” Kata Ratu.
“ orang tua kami tak seperti itu. Mereka merawat kami dengan sepenuh hati. Mereka juga tak membedakan anaknya meskipun kembar atau tidak, mereka tetap baik. Mereka juga tak peduli meskipun kami bukan anak kandung mereka. Kami bahagia tinggal disana. Kami bahagia karena tak membuang kami meskipun tak mempunyai saudara kembar. Mereka tetap senang meskipun hanya mempunyai seorang anak. Penduduk disana tak membedakan hanya Karena mempunyai saudara kembar atau tidak. Malam ini juga kami akan pulang.” Kata mereka serempak membuat ratu terpukul.
Mereka pulang kerumah masing-masing. Berita itu telah tersebar keseluruh Negara Melodi. Meskipun begitu, Sedna dan Neptune tetap lebih memilih bermain biola bersama dan tak pernah kembali ke kerajaan Twin yang hanya mementingkan keturunannya. Mereka hidup bahagia. Neptune menjadi raja di negeri Melodi dan Sedna menjadi penasihat Neptune. Mereka selalu bersama dan bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar