Selasa, 10 Juli 2012

PERI MATAHARI


Matahari bersinar dengan terang. Seorang anak laki-laki yang berumur 3 tahun melihat ke langit. Apakah yang sedang pikirkannya? Yang dipikirkannya adalah peri yang di Matahari. Dia sangat ingin bertemu dengan peri Matahari.
                Peri Matahari mengerti apa yang diinginkan oleh anak itu. Tapi, dia harus berusaha bagaimana caranya agar matahari bersinar karena itu tugas yang diberikan oleh Dewi matahari. Tepat ketika musim hujan, peri Matahari tertutup oleh peri awan gelap. Pada saat itulah dia mendapat kesempatan bagus untuk bertemu dengan anak-anak yang berada dibumi.
                Anak-anak yang berada dibumi memang sangat berharap jika ada peri yang datang. Setiap malam, selalu ada peri yang datang menemani mereka. Hanya saja mereka telah tertidur dan tak sempat melihat peri-peri itu. Peri-peri itu adalah kelompok peri tidur malam.
                Aku segera menghampiri anak kecil yang bernama Boni. Ketika aku mendatanginya dia terlihat sangat terkejut dan takut. Wajar saja karena kami memang belum pernah bertatap muka dengan manusia. Mungkin hanya tinker bell saja yang bertatap muka dengan manusia. He..he..he.. kok bisa sampai di peterpan ya?
                “Siapa kau? Mengapa kau bercahaya sangat terang seperti itu dan mengapa kau begitu kecil?” Kata Boni dengan bingung. “ Hai aku adalah peri matahari. Kau tak perlu takut denganku. Apa kau mau kuceritakan tentang peri-peri?” Kataku. “ Kau adalah peri? wah,cantik sekali. Aku sudah sangat lama ingin melihatmu. Masuklah dan tolong kau ceritakan tentang peri ya!” pinta Boni.
                Aku dan Boni masuk ke kamarnya. Aku menceritakan tentang tugas kami dan jenis-jenis peri. Seperti peri kabut pagi, peri rembulan malam, peri tidur malam, peri hutan, peri bunga, peri awan, peri buah, peri tanaman dan masih banyak lagi.
                Aku bercerita sangat lama hingga hari telah malam. Dia pun tertidur. Ketika aku akan pergi, peri tidur malam telah datang untuk melaksanakan tugasnya. Sekarang waktuku untuk menerangi belahan bumi yang satunya lagi. Disana ada beberapa daerah yang tertutup awan gelap.
                Kami semua sangat senang jika bertemu dengan manusia dan kami juga tak pernah merasa suntuk jika harus melakukan tugas kami. Mungkin suatu hari nanti aku mendatangi kalian, jadi tunggu kami semua ya.