Minggu, 14 Agustus 2011

MAWAR DAN MELATI

“ Selamat pagi mawar!” Sapa bunga Matahari.
 “ Selamat pagi.” Balas bunga Mawar.
Pagi itu, seluruh penghuni padang bunga sedang pergembira karena pagi itu adalah pagi yang cerah. Para kupu-kupu mulai hinggap di bunga-bunga yang mengandung nektar. Terutama bunga mawar yang paling memikat. Selain wanginya, dia juga mengandung banyak nektar dan sangat cantik.
                Di tengah hutan yang masih pagi buta itu… “ Selamat pagi, Melati. Kau sudah bangun?” sapa bunga Sedap Malam.
“ Selamat pagi. Ya, aku sedang ingin bangun pagi. Sekarang kau beristirahat ya?” balas Melati.
“ Tentu saja. Aku sudah berjaga semalam. Aku beristirahat dulu ya.” Sedap malam pun tidur.
Embun membasahi bunga Melati dan membuat baunya menyebar kesemua penjuru hingga membangunkan para bunga yang masih tidur dan mereka saling menyapa. Cahaya matahari mulai menerobos melalui celah-celah pepohonan. Mereka menyabut matahari itu dengan gembira. Para kupu-kupu datang dan menghisap nektar mereka. Bunga melati yang paling memikat karena dia sangat cantik. Pepohonan dan rumput bergoyang karena ditiup angin. Burung-burung berkicau.
                Di padang bunga, “ Mawar, aku dengar ada sebuah bunga ditengah hutan yang katanya lebih cantik dan juga lebih wangi darimu.” Kata Lili. Dia selalu yang memulai pembicaraan di padang.
“Mana mungkin. Aku ‘kan yang lebih cantik di dunia ini. Tak ada yang bisa mengalahkanku.” Kata Mawar dengan nada yang angkuh. Sifat yang sesungguhnya sudah keluar.
                “ Aku mendengarkannya dari para burung yang terbang dari hutan. Mereka berkata ‘ pagi ini melati semakin cantik ya. Tak ada yang bisa menandinginya.’ Begitu kata burung-burung itu.” Lili semakin meyakinkan.
“ Kau tahu ‘kan burung-burung itu tak bisa diandalkan. Kita tahu yang bisa kita percaya hanyalah kupu-kupu. Coba kalau memang dia lebih baik dariku. Aku akan menemuinya.” Kata Mawar dengan marah. Dia tak suka jika ada bunga lain yang menandingi kecantikannya.
“ Tapi, bagaimana cara kau menemuinya. Kita kan tak bisa bergerak. Apalagi tempat ini jauh dari hutan. Jika kau merambat, itupun juga tak mungkin dilakukan.” Kata Kambodja.
                “ Semoga saja aku menemuinya.” Kata Mawar dan dia pun diam.
 Semuanya tahu kalau Mawar sedang marah tak bisa diganggu. Keesokan paginya, para kupu-kupu mendatangi padang bunga. hanya saja entah mengapa jumlahnya sedikit berkurang.
                “ Kemana kupu-kupu yang lain?” Tanya Mawar pada kupu-kupu yang sedang hinggap.
“ Oh yang lainnya pergi ke tengah hutan. Katanya disana banyak bunga yang mengandung madu. Apalagi bau mereka wangi dan juga baik hati. Terutama Melati. Dia adalah yang paling baik. Para burung sering memujinya dengan nyanyian. Bahkan dia juga sangat putih dan indah. Ya meskipun ukurannya lebih kecil darimu. Tapi, dia tak merasa direndahkan hanya karena ukuran. Sudah dulu ya, teman-temanku akan kesana.” Kupu-kupu itu pergi meninggalkan padang. Mawar semakin geram.
                Di tengah hutan, “ Melati, kenapa sekarang jumlah kupu-kupu semakin banyak ya? Darimana asal mereka. Kenapa aku tak mengenalnya?” Tanya Tulip.
 “ aku tak tahu.” Kata Melati.
“ Hei, sebelumnya aku belum pernah melihatmu dengan teman-temanmu yang lainnya. Kalian berasal darimana?” Tanya Melati.
“ Oh, kami berasal dari padang bunga. disini banyak sekali madu yang enak.” Kata kupu-kupu sambil terus menghisap.
                “ Bagaimana bunga-bunga yang berada disana?” Tanya Melati dengan sangat lembut.
“ Aku sedikit tidak suka dengan mereka. Mereka sangat suka menghina bunga ditempat lain. Bahkan mereka selalu mengejek burung dan tak mempercayai perkataan burung. Terutama Mawar. Dia sangat benci denganmu. Karena para burung pernah memujimu diatas padang. Bahkan Mawar sendiri bilang bahwa bagaimanapun juga dia pasti akan bertemu denganmu. Dan satu lagi. Sebenarnya dia juga cantik kok. Ukurannya lebih besar darimu. Berwarna merah, kelopaknya menumpuk dan yang tak aku suka adalah batangnya berduri.” Kata Kupu-kupu. Setelah mendapatkan cukup banyak nektar, kupu-kupu itu terbang kembali.
                Tiba-tiba saja mereka mendengar suara langkah kaki manusia. Mereka langsung terdiam. Lalu, “ Hei, itu dia bunga yang kita cari. Bunga yang sangat cantik. Putri Melati pasti sangat suka karena bunga ini juga nama Putri.” Seorang yang seperti pengawal mendekati Melati.
“ bunga ini kita ambil saja. Hati-hati mencabutnya. Jangan sapai ada akar yang tertinggal.” Seseorang temannya mencabutnya secara perlahan.
Lalu, Melati diletakkan di pot yang diisi dengan tanah yang biasa dia tempati. Teman-teman Melati menangis melihat kepergian melati. Para burung mengikutinya dari belakang dengan jarak yang sangat jauh.
                Lalu mereka mendatangi sebuah padang bunga yang sangat luas. Lalu tiba-tiba seorang pengawal yang tadi mendekati Melati berteriak.
“ Itu dia, bunga terindah yang sangat disukai oleh Putri Mawar. Bunga Mawar merah yang sangat cantik. Ayo kita cabut. Tetapi jangan sampai ada satu akar yang tertinggal dan hati-hati jangan sampai terkena durinya.”
 Dalam hati Melati ‘apakah dia yang dikatakan bunga yang terindah oleh para burung dan para kupu-kupu? Dia sangat cantik dan lebih cantik dariku.’
                Melati dan Mawar dibawa oleh orang yang sama. Lalu Melati mengajak berkenalan. “ Kenalkan, namaku Melati. Aku berasal dari tengah hutan.” Kata Melati dan tiba-tiba, “ Oh, jadi kamu yang sering dibilang cantik oleh para burung dan juga kupu-kupu. Ternyata kau ini lebih jelek dariku. Bagaimana bisa kau dibilang sangat cantik?” kata Mawar dengan angkuh.
                “ Para burung dan juga kupu-kupu sering menyanyikan lagu tentang kau dan aku. Mereka bahkan sering memujiku dan mengatakan bahwa kau lebih cantik dariku dan bahkan kau lebih wangi dariku. Hanya saja mereka mengatakan kau itu terlalu angkuh dan sombong. Maka dari itu mereka menjauhimu. Begitu.” Kata Melati.
Dia mengatakan semua yang dikatakan para kupu-kupu yang datang dari. Padang. Setelah itu. Mereka sampai di istana. Mereka diletakkan di kebun istana.
                “ oh. Itukah dia yang dikatakan ayah bahwa mirip denganku. Cantik sekali.” Dua orang putri mendekati Mawar dan Melati. Yang satu sudah pasti putri Melati karena langsug mendekati Melati dan yang satu lagi Mendekati Mawar dan itu sudah pasti putri Mawar.
               
“ Kedua bunga ni terlihat berteman ya, Sama seperti kita.” Kata Putri Melati.
“Iya, bunga Melati itu sama cantiknya dengan dirimu.” Kata Putr Mawar.
“Kakaklah yang lebih cantik. Sama dengan bunga itu.” Puji Melati pada kakaknya.
Mawar dan Melati berpikir, wajah mereka jauh berbeda. Ya meskipun sama-sama cantik, tapi putri Mawar sangat cantik. Dan putri Melati sering memuji putri Mawar. Mereka saling berpandangan. Mawar merasa malu karena pemiliknya saja yang sangat cantik sama seperti dirinya malah memuji adiknya yang tak terlalu cantik. Sementara adiknya juga selalu memuji kakaknya. Berbeda dengan mereka berdua. Melati selalu memuji Mawar dan Mawar malah selalu bertingkah angkuh. Akhirnya dia menetahui apa yang dimaksud dengan cantik oleh para kupu-kupu dan burng. Yaitu hatinya yang semakin cantik.
                Beberapa saat kemudian. Burung-burung menyanyi untuk Mawar dan Melati.
Ada sebuah kisah
Tentang dua kuntum bunga yang berbeda jauh
Mereka saling tak kenal
Yang satunya sangat baik dan yang lain sangat angkuh
Meeka bertemu ditempat yang sama
Akhirnya mereka bisa berteman
Semoga mereka mengingat teman mereka yang jauh disana
                Mawar dan Melati teringat dengan teman-temannya yang berada di hutan dan dipadang. Meskipun begitu, sekarang mereka sudah tidak bertengkar lagi dan bahkan mereka selalu bersama hingga akhir hayat mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar