Selasa, 20 September 2011

JANJI


         Aku membuat cerita ini untuk mengenang cerita tentang kehidupanku yang sangat konyol. Aku akan memulainya saat aku masih kecil. Saat aku berumur 8 tahun. Kalian mau mengetahuinya? Inilah kisah hidupku. Selamat membaca !
***

Namaku Sun. Umurku 8 tahun.  Aku punya seorang teman yang sangat baik. Dia bernama Vina. Kami selalu bermain bersama. Kami pernah berjanji kami akan terus bersama. Jika kami berpisah,kami pasti akan bertemu. Itulah janji kami.
                7 tahun telah berlalu,kami juga masih bersama. Vina telah mempunyai kekasih. Meskipun telah mempunyai kekasih,tapi kami terus bersama. Hingga akhirnya pada bulan Juli aku pergi meninggalkan Vina karena aku pindah keluar kota. Vina mengatakan padaku bahwa aku harus berjanji jika aku telah mencapai cita-citaku aku akan menemui dia. Aku berjanji kepada Vina aku pasti akan bertemu dengannya.
                Di kota tempat aku tinggal sekarang,banyak sekali teman-teman yang baik padaku. Disana aku sangat senang sekali karena mempunyai banyak teman. Sudah 2 tahun aku berada disana. Aku sudah lupa dengan Vina. Bulan Maret tanggal 23 adalah hari ulang tahunku. Aku mendapatkan surat.
                Aku tak tahu surat itu dari siapa. Di belakang amplopnya ada nama pengirimnya yaitu Vina. “Siapa Vina itu,apakah aku mempunyai teman bernama Vina?” Tanyaku dalam hati. Aku membaca surat itu. Isi surat itu adalah:
To:my best friend
    Sun.
                Sun,apa kabar,lama kita tak jumpa. Kau sekarang tak memberi kabar sama sekali. Bagaimana kabarmu disana? Semoga kau baik-baik saja dan mempunyai banyak teman ya.. Oh ya k au berulang tahun ya. SELAMAT ULANG TAHUN YANG KE 17. SEMOGA KAU SEMAKIN BAIK,SEHAT DAN SUKSES SELALU. Sun,kau masih ingat dengan janji kita kan?! Apakah sekarang ini kau telah mencapai impianmu? Jika sudah cepatlah kembali Sun. Oh ya Sun apakah sekarang ini kau telah mempunyai pacar?
                Oh ya Sun,teman-teman disini juga merindukanmu. Jangan lupakan kami ya Sun. sekian dulu surat dariku. Tolong segera dibalas ya kalau kau sudah mendapatkan surat ini.
From your best friend
VINA

Aku masih bingung siapakah Vina itu. Aku bertanya pada ibu dan ayahku. “ Ayah,ibu. Apakah kalian mengenal anak yang bernama Vina?” Tanyaku.
“ Vina kan temanmu sendiri Sun. Masa’ kau lupa dengannya. Bukankah kau selalu bersama dengannya dan berjanji bahwa kau akan kembali jika kau telah mencapai cita-citamu?” Kata Ibu.
                “ Aku tak mengingat orang yang bernama Vina.” Aku masih berusaha mengingat.
“ Mana mungkin. Jika kau tak mengingatnya mengapa kau masih memakai kalung yang diberikan Vina untuk hadiah ulang tahunmu yang ke 15?” Kata ayah.

Aku melihat kalungku. Kalung itu memang ada ketika aku berumur 15 tahun. Tapi aku tak mengingat sama sekali siapa pemberinya. Lalu aku masuk kedalam kamarku dan mengingatnya. Aku juga membalas surat itu. Keesokan harinya aku berangkat ke sekolah sangat pagi. Tak seperti biasanya.
“ Hei  Sun. tak seperti biasanya kau berangkat pagi. Mimpi apa kau semalam?” Suara Beby mengagetkanku dari belakang membuyarkan lamunanku.
“ Eh Beby kau membuatku kaget saja. Aku hanya ingin berangkat pagi saja. Memangnya tak boleh?” Kataku.
“ Sepertinya ada yang kau pikirkan Sun? Ceritakan padaku Sun apa yang terjadi?” Tanya Beby.
                “ Kemarin aku mendapatkan surat. Surat itu dari Vina. Tapi,aku tak mengenal siapa itu Vina? Kata ibuku Vina adalah teman baikku. Bahkan kami telah membuat janji jika kau berhasil mencapai cita-citaku, maka aku akan menemuinya. Kata ibuku yang memberikan kalung ini adalah Vina.” Aku menunjukkan kalung itu pada Beby.
                “ Bukankah kalung itu yang selalu kau gunakan dan tak pernah kau lepas. Bahkan kau pernah mengatakan bahwa kalung itu yang menyimpan semua janjimu kepada seseorang. Aku juga tak tahu siapa yang kau maksud.” Kata Beby.
“ Apakah aku pernah berkata begitu?” Tanyaku.
 “ Tentu saja. Bukankah kalung itu pernah dicuri oleh preman dan kau berjuang mati-matian untuk mendapatkan kalung itu kembali?” Kata Beby.
                Aku diam saja. Selama pelajaran, aku tak berkonsentrasi dan ingin segera pulang untuk mengirim surat ini. Bel sekolah pun berbunyi. Aku segera pulang dan pergi ke kantor pos untuk mengirim surat itu menggunakan pos ekspres.  Jika menggunakan pos ekspres,dalam waktu sehari surat itu telah sampai kepada si penerima.

***
                Di tempat Vina,Vina sedang menyiram bunga di halaman. “Pos..Pos..” terdengar suara tukang pos. Vina segera berlari keluar dan mengambil surat dari pak pos. Vina segera masuk ke kamar dan membaca surat itu. Isi surat itu berbunyi:
To:Vina

                Hai,kabarku baik-baik saja dan aku mempunyai banyak teman disini. Terima kasih untuk ucapan ulang tahunnya. Tapi,maafkan  aku tak mengenal anda. Bahkan aku tak mengingat janji apa yang pernah aku buat? Aku belum mempunyai kekasih. Maafkan aku jika perkataanku menyakiti hatimu. Tapi aku benar-benar tak tahu siapa kau. Sekian suratku.                                                                               From: Sun

 “ Apakah Sun memang benar-benar melupakanku? Aku kecewa sekali dengan dia. Dia tak pernah berbohong kepadaku. Tapi,mengapa Sun melupakanku?” Vina pun menangis. Seharian itu Vina menangis. Tapi dalam hati Vina dia berharap agar Sun mengingat semua.

                5 tahun kemudian, aku telah berhasil mencapai cita-citanya yaitu untuk menjadi seorang dokter. Vina pun juga telah mencapai cita-citanya untuk menjadi seorang Pramugari. Pada saat aku masih berada di rumah sakit, Vina pergi ke rumah orang tua Sun.

“ Permisi. Apakah ini benar rumah Sun?” Tanya Vina.

           “ Oh ya benar. Silakan masuk.” Kata ibu Sun mempersilakan.
“ Maaf anda ini siapa dan ingin bertemu dengan siapa?”  Tanya ayah Sun.
 “ Nama saya Vina. Saya kesini ingin menanyakan sesuatu.” Kata Vina.
“ Kau Vina? Wah sekarang ini kau cantik sekali. Kau mau bertanya apa Vina?” Tanya Ayah Sun.
                “Aku ingin menanyakan apakah Sun melupakanku?” Tanya Vina.
“ Iya. Dia berusaha mengingat. Tapi dia tak mengingat apapun. Apakah kau sakit hati?” Tanya Ibu Sun.
 “ Oh tidak ada apa-apa. Apakah Sun telah menjadi seorang dokter?” Tanya Vina.
“ Ya.” Kata mereka berdua serempak.
“ Kalau begitu aku pamit pulang dulu.” Kata Vina.
                Keesokan harinya,Vina menulis surat dan menitipkan pada ibu Sun. malam harinya,pukul 9 malam aku pulang dengan keadaan sangat lelah.
“ Sun,tadi ada surat untukmu. Bacalah ini.” Kata ibu Sun memberikan surat itu kepadaku. Aku membaca surat itu. Isi surat itu berbunyi:
To:my best friend
Sun.
Sun. Kemarin aku kerumahmu. Sekarang kau telah mencapi cita-citamu. Kini aku menagih janjimu Sun. Jika kau masih belum mengingatku ,bukalah kalungmu itu.
Cara membukanya kau katakanlah “ Janji untuk selamanya ”. Kau akan mengingat semuanya. Kalau kau telah mengingatku,temuilah aku di taman air mancur pukul 9.30 malam. Karena aku hanya bisa sampai jam 10.00 malam. Karena aku akan penerbangan malam ini.
From:your best friend
VINA


aku membuka kalungnya sesuai dengan perintah yang ada di surat, lalu keluarlah sebuah suara yang berbunyi:
“Vina kau adalah teman terbaikku. Aku takkan melupakanmu. Kita telah berjanji kita kan terus bersama dan jika kita berpisah,kita pasti kan bertemu kembali,kan Vina?”
 “Ya tentu saja. Aku juga takkan melupakan dirimu. Kita akan menepati janji kita. Kau juga jangan mengingkari janji kita.”
                Aku teringat akan suara itu. Itu adalah suaraku dan suara Vina ketika mereka akan berpisah. Aku segera melihat jam.  Jam telah menunjukkan pukul 9.50. Aku segera berangkat ke taman. Perjalanan dari rumah hingga ke taman membutuhkan waktu 5 menit lebih. Aku ingin sekali menemui Vina untuk menepati janjiku kepada Vina.
                Sampai di taman,tak ada siapapun disana. Hanya ada aku sendiri yang berada di taman. Aku mencari Vina. Tetapi aku tak menemukannya. Akhirnya aku menangis di kursi taman. Aku menyesali kebodohanku karena telah melupakan Vina.
“ Mengapa aku bisa melupakan Vina. Padahal aku telah berjanji dengan dia. Aku memang bodoh. Mungkin Vina sekarang telah pergi. Bodohnya aku. Bodoh bodoh bodoh…” Aku benar-benar sangat menyesal.
                “Kau memang bodoh Sun.” Suara dari arah belakang mengagetkanku.
“Vina.” Aku sangat senang sekali bertemu dengan Vina. Aku segera menghampiri Vina dan  segera memeluk Vina karena sangat senang sekali.
“ Vina. Maafkan aku. Tapi,sekarang ini aku telah menepati janjiku.” Kataku dengan sangat senang.
” Sun aku juga sangat senang bertemu denganmu. Malam ini aku tak jadi ikut penerbangan karena temanku meminta untuk menggantikan posisiku.” Kata Vina.
`               Semalaman itu di taman, aku dan Vina saling bertukar cerita. Aku benar-benar sangat senang dapat kembali lagi dengan Vina. Malam itu juga adalah malam yang membuatku bahagia. Aku menjadi kekasih Vina.
                Beberapa bulan kemudian, aku memutuskan untuk menikah dengannya. Aku benar-benar sangat bahagia hidup dengannya dan menjadi belahan jiwanya. Lalu, cerita ini akan selalu aku kenang karena ini adalah cerita tentang kebodohanku yang melupakan semua janjiku. Jangan ada yang meniruku ya! ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar