Matahari bersinar dengan terang. Seorang
anak laki-laki yang berumur 3 tahun melihat ke langit. Apakah yang sedang
pikirkannya? Yang dipikirkannya adalah peri yang di Matahari. Dia sangat ingin
bertemu dengan peri Matahari.
Peri
Matahari mengerti apa yang diinginkan oleh anak itu. Tapi, dia harus berusaha
bagaimana caranya agar matahari bersinar karena itu tugas yang diberikan oleh
Dewi matahari. Tepat ketika musim hujan, peri Matahari tertutup oleh peri awan
gelap. Pada saat itulah dia mendapat kesempatan bagus untuk bertemu dengan
anak-anak yang berada dibumi.
Anak-anak
yang berada dibumi memang sangat berharap jika ada peri yang datang. Setiap
malam, selalu ada peri yang datang menemani mereka. Hanya saja mereka telah
tertidur dan tak sempat melihat peri-peri itu. Peri-peri itu adalah kelompok
peri tidur malam.
Aku
segera menghampiri anak kecil yang bernama Boni. Ketika aku mendatanginya dia
terlihat sangat terkejut dan takut. Wajar saja karena kami memang belum pernah
bertatap muka dengan manusia. Mungkin hanya tinker bell saja yang bertatap muka
dengan manusia. He..he..he.. kok bisa sampai di peterpan ya?
“Siapa
kau? Mengapa kau bercahaya sangat terang seperti itu dan mengapa kau begitu
kecil?” Kata Boni dengan bingung. “ Hai aku adalah peri matahari. Kau tak perlu
takut denganku. Apa kau mau kuceritakan tentang peri-peri?” Kataku. “ Kau
adalah peri? wah,cantik sekali. Aku sudah sangat lama ingin melihatmu. Masuklah
dan tolong kau ceritakan tentang peri ya!” pinta Boni.
Aku
dan Boni masuk ke kamarnya. Aku menceritakan tentang tugas kami dan jenis-jenis
peri. Seperti peri kabut pagi, peri rembulan malam, peri tidur malam, peri
hutan, peri bunga, peri awan, peri buah, peri tanaman dan masih banyak lagi.
Aku
bercerita sangat lama hingga hari telah malam. Dia pun tertidur. Ketika aku
akan pergi, peri tidur malam telah datang untuk melaksanakan tugasnya. Sekarang
waktuku untuk menerangi belahan bumi yang satunya lagi. Disana ada beberapa daerah
yang tertutup awan gelap.
Kami
semua sangat senang jika bertemu dengan manusia dan kami juga tak pernah merasa
suntuk jika harus melakukan tugas kami. Mungkin suatu hari nanti aku mendatangi
kalian, jadi tunggu kami semua ya.